Halaman

Kamis, 29 September 2011

Tahukah anda bahwa darah bukanlah makanan utama nyamuk???


Pernahkah anda digigit seekor nyamuk dan menepuknya hingga mati. Pasti pernah bukan. Sekarang saya tanya “apa jenis kelamin nyamuk tersebut?”.
Dasar gila..!!, mana gue tau..”.
Ha..ha.. Ya harus tau donk.
Jika saat ini ada seekor nyamuk nakal yang menggigit, lalu secara refleks saya menepuknya. Saya bisa pastikan 100 % yakin bahwa nyamuk tersebut adalah betina. Bahkan kalau ada dua ekor nyamuk menggigit dan saya menepuknya, saya juga bisa pastikan 100 % yakin bahwa dua-duanya adalah betina. Lho koq bisa?
Ya bisa. Secara.. saya cute gitu loh (hueks). Maka bisa dipastikan nyamuk yang mendekati dan menggigit saya PASTI betina. Halah.. ndobos lan mrongos.
He..he..
Tentang cute-nya memang saya ndobos. Tapi tentang jenis kelamin nyamuknya, itu betul betina. Ini ilmiah.

Tahukah anda, ternyata hanya nyamuk betina yang menggigit dan menghisap darah. Mereka membutuhkan protein darah guna perkembangan benih nyamuk. Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur. Kerena makanan nyamuk madu dan sari buah, yang tidak mengandungi protein, maka nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan, kecuali nyamuk betina dari genus Toxorhynchites. Ia tidak pernah menghisap darah, larva nyamuk besar ini memenuhi kebutuhan proteinnya dengan cara memangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.

Nyamuk jantan tidak menghisap darah. Dia tidak mempunyai alat penghisap yang runcing untuk menembus kulit dan menghisap darah seperti halnya nyamuk betina. Bentuk mulut nyamuk jantan panjang dan berbulu.
Kalau begitu nyamuk jantan makan apa dunk untuk bertahan hidup. Makanan nyamuk jantan adalah sari bunga, buah, atau cairan lain yang mengandung gula dan nutrisi.
Dari fakta ini dapat diketahui bahwa selama ini yang berperan dalam menularkan penyakit, seperti malaria dan DBD, adalah nyamuk betina.

(dari berbagai sumber)

1 komentar: