Halaman

Sabtu, 29 Oktober 2011

Kemampuan Orgasme Perempuan Bisa Dilihat dari Cara Berjalan

img

Jakarta, Tidak semua perempuan bisa mencapai orgasme dengan mudah saat berhubungan seks, ada yang butuh waktu sangat lama atau bahkan tidak pernah mengalaminya. Menurut pakar, kemampuan orgasme seorang perempuan bisa dilihat dari cara berjalan.

Pakar seksualitas perempuan dari Northwestern University, Dr Laura Berman mengatakan perempuan yang sering mencapai orgasme saat berhubungan seks memiliki cara berjalan yang berbeda. Bagi yang masih perawan, kemampuannya di ranjang saat sudah bersuami juga bisa diprediksi dari perbedaan ini.

"Menurut penelitian, perempuan yang berjalan dengan lincah, berenergi, sensual dan merdeka cenderung memiliki lebih banyak riwayat orgasme vaginal," ungkap Dr Berman dalam salah satu tulisannya seperti dikutip dari Suntimes, Selasa (25/10/2011).

Cara berjalan seperti itu, menurut Dr Berman menunjukkan bahwa otot panggul di sekitar vagina tidak berada dalam kondisi lemah dan terkunci. Kondisi tersebut sangat memungkinkan terjadinya orgasme vagina, yakni orgasme akibat rangsangan di dalam liang sanggama.

Secara psikologis, perempuan yang berjalan dengan penuh energi biasanya juga memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi dibandingkan perempuan yang cara berjalannya tidak bersemangat. Rasa percaya diri membuat perempuan lebih berani mengeksplorasi kebutuhan seksualnya, sehingga lebih mudah mencapai orgasme.

Namun Dr Berman mengakui hubungan antara orgasme dengan cara berjalan mirip ibaratnya seperti telur dan ayam, sulit dipastikan mana yang lebih dulu ada. Cara berjalan seperti itu bisa saja meningkatkan peluang orgasme, namun bisa juga pengalaman orgasme yang mempengaruhi cara berjalan.

Terlepas dari benar tidaknya teori ini, Dr Berman mengatakan bahwa pada dasarnya setiap perempuan lebih dianjurkan untuk berjalan dengan penuh energi dan jangan ragu untuk menggoyangkan pinggul. Berjalan dengan penuh semangat akan membuat postur tubuh dan tulang lebih kokoh dan tidak mudah cedera.


Sumber : detikhealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar