Rabu, 23 Oktober 2013
PNSMail : Fasilitas email Khusus Pegawai Negeri Sipil
Sabtu, 19 Oktober 2013
Petaka Si Cantik Fatimah Labisa Pumila di Banyumas (True Story)

Rabu, 16 Oktober 2013
Gula Ternyata Bisa Jadi Obat Alami Untuk Sembuhkan Luka!
Terkena benda tajam atau luka menganga pada bagiam tubuh biasanya diobati dengan berbagai salep luka agar cepat tertutup dan mengering. Luka yang belum kering ini harus segera diobati agar terhindar dari bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Selain menggunakan salep atau berbagai obat luka lainnya ternyata ada cara alami untuk menyembuhkan luka.
Seperti dilansir dari Our Vanity, gula ternyata tak hanya dimanfaatkan sebagai bahan bahan pemanis makanan atau minuman. Bahan satu ini juga bisa menjadi bahan alami untuk menyembuhkan luka. Hal ini dibuktikan oleh seorang dokter bernama Moses Murandu yang melakukan penelitian selama enam bulan terhadap 21 pasien di Selly Oak Hospital, Birmingham.
Ia mengobati luka para pasien dengan menggunakan gula, caranya dengan menaruh gula diatas luka yang belum kering tersebut. Dalam hasil penelitian tersebut terbukti bahwa menuangka bakteri pada luka dapat membunuh bakteri dan mencegah pertumbuhan bakteri didalamnya. Sehingga meletakkan gula diatas luka membuatnya cepat kering.
Moses mengatakan hal ini terjadi karena bakteri hidup dari air lengket pada luka. Sementara gula bekerja menyerap air dari luka maupun borok. Sehingga bakteri tidak dapat berkembang, dan menyebabkan luka cepat mengering. Berbeda dengan garam, gula tidak memberikan rasa perih pada luka. Sehingga cara ini mudah diterapkan.
Dosen dari fakultas kedokteran, University of Wolverhampton ini juga menambahkan bahwa cara ini juga di terapkan oleh ayahnya saat yang tinggal di daerah Afrika dengan menaruh irisan tebu pada luka.
Nah, itulah salah satu cara alami untuk menyembuhkan luka yang belum kering yang bisa kamu terapkan dirumah.