Kamis, 11 Agustus 2011

Sedekah Itu Gak Nunggu ikhlas

"Sedekah itu seikhlasnya" kalimat itu biasanya yang saya gunakan kalo diminta sumbangan. "Maksudnya seikhlasnya apa sih pak" tanya temen saya, "kalo ada uang ya ngasih kalo gak ada uang ya jangan dipaksakan", jawab saya. " sering sedekah?" tanya temen saya, " ya karena jarang punya uang ya jarang", jawab saya. " Lagian juga kalo punya uang kalo ngasihnya gak ikhlas percuma aja gak ada pahalanya", saya nambahin.

Lain waktu,
"Pak ada mobil keliling yang suka minta sumbangan tuh di depan rumah", kata anak saya, "Bilangin gak ada ", jawab saya. "Belum tentu dananya juga bener disalurkan jangan2 dipake sendiri, daripada ngasihnya gak ikhlas mendingan gak usah aja" kata hati saya.

Lain waktu lagi,
"Pak nih ada edaran dari Panitia Pembangunan Mesjid di kompleks Bapak diminta jadi donatur untuk pembangunan Mesjid", kata istri saya. "Males ah, nyumbang pake diumumin segala, itu riya namanya nanti gak ikhlas jadinya", jawab saya.

Kata "ikhlas" menjadi senjata pamungkas saya sebagai tameng untuk tidak memberi.
Percuma memberi kalo gak ikhlas, dan sialnya ikhlas itu lama banget datangnya ke diri saya sehingga bertahun tahun saya menjadi orang yang jarang memberi.

Pertemuan saya dengan komunitas TDA di Milad 3 yang menghadirkan Ustad Lihan mengubah pola pikir saya dalam bersedekah. Buku2 dan ceramah Ustad Yusuf Mansur serta tulisan Ippho Santosa banyak memberi wawasan baru mengenai nilai2 sedekah.

Untuk bersedekah sebenarnya gak usah nunggu ikhlas dulu, lakukan aja sesering mungkin. Bisa saja dalam 10 kali kita bersedekah yang 6 tidak ikhlas awalnya tapi masih lumayan ada 4 yang ikhlas. Dan kalo sering bersedekah lama2 akan jadi kebiasaan sehingga Nilai ikhlasnya sudah lebih banyak lagi yang pada akhirnya nanti bersedekah itu sudah menjadi kebiasaan sehari2.

Kalo bersedekah ada unsur riya juga lakukan aja, toh yang rugi diri kita sendiri kalo yang menerima sih masih bisa merasakan kebahagian. Lumayan masih tidak merugikan orang lain.

Semua kegiatan yang baik memang awalnya harus dipaksa dulu sambil jalan diharapkan kesadaran mulai muncul.

Coba simak;
Sholat itu harus khusyu,
memang kalo gak khusyu gak usah sholat?

Puasa itu harus bisa menjaga hawa nafsu,
memang kalo gak bisa menjaga hawa nafsu gak usah puasa?

Bukannya lebih baik;
Sholat aja dulu nanti juga lama2 bisa khusyu
Puasa aja dulu nanti juga lama2 bisa menahan hawa nafsu
Sedekah aja dulu nanti juga lama2 bisa ikhlas.....

Jadi untuk bersedekah ternyata gak usah nunggu ikhlas dulu yang penting lakukan saja jangan dipikir jangan dihitung....
..Just Action !!! (sumber: tangandiatas.com)

Keutamaan Shalat Dhuha



Shalat Dhuha sebagai tanda syukur

            Setiap salah seorang di antara kamu memasuki pagi harinya, pada setiap ruas tulangnya ada peluang sedekah; setiap ucapan tasbih (subhanallah) adalah sedekah, setiap hamdalah (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan la ilaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu akbar) adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, semua itu cukup tergantikan dengan dua rakaat dhuha.” (HR Muslim, hadits no. 720).

Hal di atas menjelaskan betapa Allah swt adalah Dzat Yang Maha Pemurah, betapa tidak;
  • Kenikmatan Allah kepada manusia sangat banyak dan begitu melimpah, sekiranya manusia diminta menghitungnya, niscaya tidak akan mampu (QS An-Nahl: 18), dan semua nikmat ini menuntut manusia untuk mensyukurinya. Jika menghitung saja tidak mampu, bagaimana menunaikan syukurnya?
  • Manusia diciptakan memiliki 360 ruas. Bersama 360 ruas ini terdapat berbagai kenikmatan yang juga tidak dapat dihitung. Setiap ruang tulang ini memiliki tugas untuk bersedekah, sebagai rasa syukur kepada Allah yang telah menciptakannya dan tugas ini mesti ditunaikan manusia pada setiap harinya. Artinya, paling tidak, setiap hari manusia harus bersedekah sebanyak 360 kali atas nama 360 ruas ini. Hal ini tentunya sangat berat dan sulit. Namun, Allah Yang Maha Pengasih dan Pemurah, melalui Rasulullah saw, menjelaskan bahwa tugas bersedekah sebanyak 360 kali itu cukup tergantikan oleh dua raka’at shalat Dhuha. Subhanallah ar-Rahman ar-Rahim, al-Jawwad al-Karim.
 
Waktu dan jumlah raka’at
Yang dimaksud shalat Dhuha adalah shalat yang dilakukan pada waktu Dhuha. Waktu Dhuha memanjang semenjak matahari naik kira-kira dalam pandangan mata kita setinggi satu tombak. Atau kira-kita 15 menit setelah terbitnya dan berakhir pada saat mendekati posisi tengah-tengah di atas kepala kita. Atau kira-kira 5 menit sebelum masuk waktu Zhuhur.
Jika seseorang melakukan shalat Dhuha ini, dua raka’at saja, berarti ia telah menzakati tubuhnya. Sebab tersebut dalam hadits, sebagaimana telah dikutip di atas, bahwa dua rakaat ini cukup menggantikan tugas setiap ruas tulang untuk melakukan sedekah harian. Allahumma waffiqna lihadza.
Shalat Dhuha sendiri dapat dilakukan dalam pilihan 2 raka’at, 4 raka’at, 6 raka’at, 8 raka’at dan 12 raka’at. Diriwayatkan dalam sebuah hadits, dari Abud-Darda’ ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang shalat Dhuha 2 raka’at, maka ia tidak tercatat sebagai orang yang lalai, dan siapa yang shalat Dhuha 4 raka’at, maka ia tercatat sebagai ‘Abid (ahli ibadah), dan siapa yang shalat Dhuha 6 raka’at, cukuplah baginya pada hari itu, dan siapa yang shalat Dhuha 8 raka’at, Allah swt mencatatnya sebagai Qanit (ahli taat), dan siapa yang shalat Dhuha 12 raka’at, Allah swt membangunkan rumah untuknya di surga, dan tidak ada hari, juga tidak ada malam kecuali ada pemberian Allah swt yang diberikannya kepada hamba-Nya sebagai sedekah untuknya, dan tidak ada pemberian Allah yang diberikan kepada seorang hamba-Nya yang lebih afdhal daripada ilham kepadanya untuk mengingat-Nya. (Hadits dha’if, diriwayatkan oleh ath-Thabarani, lihat Dha’if at-Targhib wa at-Tarhib, no. 405).
Hadits dha’if ini disebutkan di sini untuk menjelaskan bahwa jumlah raka’at Dhuha memiliki opsi-opsi jumlah raka’at demikian. Imam Nawawi berkata, “Dalam hadits ini (hadits yang menjelaskan tentang opsi jumlah raka’at shalat Dhuha) terdapat kelemahan, namun  jika digabungkan dengan hadits lain, maka ia menjadi kuat dan layak dijadikan argumentasi untuk hal ini.
 
Shalat Dhuha adalah shalat Awwabin
Tersebut dalam hadits Rasulullah saw yang lain bahwa shalat Dhuha adalah shalat Awwabin. Artinya, shalat yang merefleksikan sikap orang-orang yang senantiasa merujuk dan kembali kepada Allah swt dalam segala urusannya. Shalat Awwabin dilakukan saat anak-anak unta mulai merasakan panasnya pasir sehingga mereka bangkit.” (Hadits shahih, diriwayatkan oleh Muslim [748])
Dalam hadits yang lain,Tidak konsisten menjaga kontinuitas shalat Dhuha kecuali ia seorang awwab, dan shalat Dhuha adalah shalat Awwabin. (Hadits hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan al-Hakim, lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, hadits no. 703)
            Shalat Dhuha ini adalah salah satu dari tiga wasiat Rasulullah kepada Abu Hurairah ra.
            Abu hurairah berkata,Kekasihku (maksudnya, Rasulullah saw) berwasiat kepadaku dengan tiga hal, dan aku tidak akan meninggalkannya sehingga aku mati; berpuasa tiga hari setiap bulan, melakukan shalat Dhuha dan melakukan shalat witir sebelum tidur.” (Hadits muttafaqun ‘alaih, lihat Bukhari [1107, 1845], Muslim [1182])
Shalat Dhuha merupakan bagian dari “haji dan umrah” yang sempurna. Bukan haji dan umrah dalam arti pergi ke Mekah, akan tetapi, pahala haji dan umrah. Rasulullah saw bersabda, Siapa yang shalat Subuh berjama’ah, lalu duduk dzikir kepada Allah swt sehingga matahari terbit,kemudian shalat dua raka’at, maka untuknya pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna.” (Hadits Hasan, diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, lihat Shahih wa Dha’if Sunan at-Tirmidzi, hadits no. 586)
 
Rasulullah melakukan shalat Dhuha
Ummul Mukminin Aisyah ra berkata, Rasulullah saw melakukan shalat Dhuha 4 raka’at dan menambahnya sesuai dengan kehendak Allah swt. (Hadits shahih diriwayatkan oleh Muslim [1176])
Ummu Hani’ ra bercerita bahwa Rasulullah saw memasuki rumahnya pada hari fathu Makkah (penaklukan kota Makkah), lalu mandi dan shalat 8 raka’at. (Hadits shahih, diriwayatkan oleh Bukhari [1105])
Dan ia menjelaskan lebih lanjut bahwa shalat Dhuha yang dilakukan Rasulullah saw termasuk shalat yang cepat. Maksudnya surat yang dibaca oleh beliau saw adalah surat-surat pendek, ruku’ sujudnya juga pendek-pendek. Hanya saja, ruku’ dan sujudnya dilakukan secara sempurna. (Shahih Bukhari, no. 1105)
 
Shalat Dhuhanya Asma’ binti Abi Bakar
Imam Nawawi menuturkan kisah Asma’ binti Abi Bakar ra, bahwasanya pada suatu hari Ubadah bin Hamzah memasuki rumahnya. Ia mendapati Asma’ sedang membaca QS At-Thur: 27-28. Selesai membaca ayat ini Asma’ ra berhenti untuk melakukan perenungan dan penghayatan terhadap kandungannya, lalu berdo’a. Membacanya lagi, merenung lagi, berdo’a lagi, membaca lagi, merenung lagi, berdo’a lagi, begitu seterusnya. Ternyata hal ini berlangsung sangat lama, sehingga Ubadah keluar dari rumah dan pergi ke pasar untuk menyelesaikan urusannya di pasar. Lalu ia balik lagi ke rumah Asma’. Ternyata ia masih dalam keadaan seperti saat ditinggalkan. (lihat At-Tibyan fi Adab Hamalatil Qur’an pembahasan tentang mengulang-ulang bacaan ayat dalam rangka melakukan tadabbur). Besar kemungkinan, hal ini dilakukan saat Asma’ ra melakukan shalat Dhuha, sebab Ubadah yang datang kepadanya, lalu pergi ke pasar dan balik lagi.
Riwayat lain mengatakan bahwa kisah ini terkait dengan Ummul Mukminin Aisyah binti Abi Bakar ra, dan bahwasanya do’a yang dibacanya berbunyi: Allahumma munna ‘alaina, waqina adzabas-samum, innaka anta al-Barru ar-Rahimu. Artinya, ya Allah, berikanlah suatu pemberian kenikmatan kepada kami, lindungi kami dari azab neraka, sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Pemberi Kebajikan dan Dzat Yang Maha Penyayang. (lihat Tafsir Ibn Abi Hatim, saat menafsirkan ayat 27-28 surat Ath-Thur)
Semoga Allah swt memberikan taufiq, hidayah dan kekuatan kepada kita agar bisa konsisten melakukan shalat Dhuha. Amiin. (sumber: Ummi Online)

Rabu, 10 Agustus 2011

Shalat Tahajud Bisa Menyehatkan Tubuh

Dr. Moh Shaleh-pengasuh Klinik Terapi Tahajud dan Trainer shalat Khusyuk-membagi pengalaman dan hasil penelitiannya dalam sebuah buku tentang shalat tahajud yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit, yaitu Terapi shalat Tahajud: Menyembuhkan Berbagai Penyakit.

Dalam buku yang sudah terjual ribuan copy ini, berangkat dari penelitian yang ia lakukan untuk tugas disertasinya di Fakultas Kedokteran Unair Surabaya, dr. Shaleh berhasil menelaah, meriset dan mengungkap sisi ilmiah pengaruh shalat tahajud terhadap kesehatan tubuh.




Menurutnya, shalat tahajud bisa menimbulkan perubahan pada diri kita, yaitu hormon kortisol tidak terlepas dari tubuh melampaui batas toleransi tubuh. Di saat stress kortisol terlepas dari tubuh melampaui batas toleransi tubuh. Kortisol sendiri adalah hormon yang berfungsi mempertahankan integritas tubuh, sifat responsif pembuluh darah dan volume cairan tubuh. Kelebihan kortisol dapat menyebabkan hipertensi melalui stimulasi renin pada sistem renin angiotensin.

Selain mengurai tentang pengaruh stress terhadap kortisol, pria kelahiran Kediri 47 tahun lalu ini juga membuktikan bahwa keikhlasan seseorang yang merupakan syarat mutlak dalam beribadah (baca; tahajud), bisa diukur secara ilmiah. “Sikap psikis dari konsep religius tentang ikhlas-tidaknya sebuah tindakan memiliki hubungan dan pengaruh yang amat kental dengan proses peningkatan kortisol tubuh. Ini semua bisa diuji dan dibuktikan secara empiris lewat mekanisme kerja penelitian laboratorium paramedis,” katanya.
Lebih jauh dia mengatakan bahwa realitas fisio-biologis dan psiko-biologis berhasil diintegrasikan dan membuktikan bahwa: Pertama, terdapat perbedaan respons ketahanan tubuh imunologik kelompok pengamal shalat tahajud antara Post I-Pre dan Post 2-Pre. Kedua, shalat tahajud yang dilakukan secara tepat, khusyuk, ikhlas dan kontinu dapat menurunkan sekresi hormon kortisol. Ketiga, shalat tahajud yang dilakukan secara tepat, khusyuk, ikhlas dan kontinu dapat meningkatkan perubahan respons ketahanan tubuh imunologik. Keempat, kortisol yang oleh Carlson, penulis buku Psyscology of Behavior, dan ahli lain digunakan sebagai tolak ukur stres dan homeostasis tubuh, dalam penelitian ini kortisol juga dapat dipakai sebagai indikator ikhlas. (h: 186-187)
Berangkat dari hal di atas, tak salah bila Ust Abu Sangkan, trainer dan penulis buku Pelatihan shalat Khusyuk mengatakan bahwa dr. Moh. Shaleh adalah salah satu tokoh yang sudah lama ditunggu oleh dunia Islam. dengan ketekunannya menelaah hikmah shalat tahajud dari ilmu kedokteran, ia telah melaksanakan apa yang diinginkan Al-Qur’an, yaitu bacalah (iqra), lalu simaklah (wa-sma’u), lalu pikirkanlah (afala tatafakkarun), lalu perhatikanlah (afala tubshirun) lalu teliti/risetlah (afala tandhurun), dan ungkapkanlah (afala tatadabbarun). “Langkah-langkah demiikianlah yang dilakukan oleh dr. Moh Shaleh dengan melakukan penelitian ilmiah terhadap shalat tahajud,” kata Abu Sangkan kepada SC.
  
Selain itu, Abu Sangkan juga menyatakan bahwa apa yang telah dilakukan oleh dr. Shaleh dalam bukunya tersebut, merupakan awal dari bangkitnya peradaban Islam yang telah lama terbenam oleh peradaban Eropa.
Akhirnya, buku yang telah dicetak sebanyak empat belas kali ini merupakan buah karya yang turut menyumbang khazanah keilmuan kedokteran dewasa ini. Lebih jauh, buku yang terbagi menjadi 3 sub pembahasan (Anatomi Sistem Kekebalan Tubuh Imunologik; Psikoneuroimonologi shalat Tahajud; dan Pengaruh shalat Tahajud terhadap Peningkatan Respons Ketahanan Tubuh) ini juga berhasil menjawab secara ilmiah-empirik kebenaran Hadist yang diriwayatkan HR turmudzi, yaitu: “shalat tahajud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan dan menghindarkan diri dari penyakit.”(news time)

Jumat, 22 Juli 2011

10 PENJARA BAWAH TANAH DI INDONESIA

10. Penjara bawah tanah Benteng Vastenburg, Solo.

Benteng megah di tengah Kota Bengawan ini, sekarang tinggal seonggok bangunan yang tak berharga dan ditumbuhi rumput ilalang yang lebat. Dalam konteks morfologi perkotaan, benteng itu memiliki peranan penting yakni pusat hubungan Solo-Semarang. Kota Solo dalam periode XVIII-XIX, sebagai pusat perdagangan dan ditandai perkembangan kota kolonial. Uniknya, perkembangan ini tercipta dalam nuansa kekuasaan tradisionalistik Kerajaan Kasunanan Surakarta.

Di tempat itu, kekuatan pasukan Belanda dipusatkan. Konon, juga ada semacam bungker bawah tanah yang cukup luas di bawah benteng. Bungker tersebut digunakan untuk penjara para tawanan. Hal itulah yang membuat tempat tersebut tak dimungkinkan jika dijadikan bangunan bertingkat.

9. Penjara Bawah tanah Benteng Pendem, Cilacap.

Siapa sangka di sebuah kota kecil di Jawa Tengah, seperti Cilacap menyimpan sebuah benteng yang sangat unik. Benteng itu bernama Benteng Pendem (Kusbatterij Op De lantong Te Tjilatjap) yang dulunya di tahun 1861 merupakan benteng pertahanan tentara Hindia Belanda saat menghadapi bangsa Indonesia.

Benteng di pesisir pantai Teluk Penyu ini menempati area seluas 6,5 hektare dengan beragam fasilitas wisata, seperti benteng, terowongan, landasan meriam, penjara bawah tanah, barak, ruang dapur, ruang senjata, jembatan kolam, gardu pos yang berisi peta strategi Belanda, kolam pemancingan, tempat istirahat, gazebo, ayunan dan sejumlah patung dinosaurus.

8. Penjara bawah tanah Benteng Malborough, Bengkulu.

Benteng Marlborough merupakan salah satu objek wisata sejarah yang terdapat di Kota Bengkulu. Objek wisata Benteng Marlborough terletak di Kelurahan Kampung Cina, Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Benteng ini menjadi pusat kedudukan tentara Inggris di Bengkulu. Benteng berbentuk segi-empat dengan ukuran panjang 240 meter dan lebar 170 meter. Benteng ini didirikan oleh The Britsh East India Company pada tahun 1713 dan selesai pada tahun 1719.

Di benteng bagian barat daya terdapat di sebelah kiri dan kanan lorong benteng. Di sebelah kiri terdiri dari 7 lokal atau ruangan. Dinding ruangan tersebut dari pasangan batu kali, batu karang, bata dengan mempergunakan perekat campuran kapur, pasir dan tepung bata. Disamping ruangan tersebut terdapat juga ruangan yang teretak di bawah kaki kura-kura barat daya, yaitu rungan penjara bawah tanah, yang terdiri dari tiga ruangan yang keadaanya sangat gelap.

7. Penjara bawah tanah Benteng Rotterdam, Makassar.

Fort Rotterdam adalah benteng peninggalan kerajaan Gowa yang dibangun tahun 1545, terletak di pinggir pantai, sebelah barat kota Makassar. Bangunan dan taman-taman ini masih terawat dengan baik. Di sini ada penjara bawah tanah tempat Pangeran Diponegoro dipenjara dan di dekat pintu masuk benteng ini terdapat patung salah satu raja Gowa yang terkenal Sultan Hassanudin.

6. Penjara Kalisosok, Surabaya

Kalisosok adalah sebuah daerah di Surabaya Utara, dekat dengan Kembang Jepun dan Rajawali. Di Kalisosok ini, berdiri sebuah penjara tua dari jaman penjajahan Belanda yang kerap digunakan untuk menyiksa para pejuang kemerdekaan Indonesia. Dahulu, Kalisosok terkenal dengan keangkeran dan seramnya tempat ini. Saat ini, selepas masa kemerdekaan Indonesia, penjara tersebut sudah mulai memudar pamornya. Kalisosok banyak menampung para narapidana politik dan kelas berat, terutama jika dikaitkan dengan situasi politik dalam negeri Indonesia pada tahun 1960-1970 an yang sedang panas-panasnya. Kisah penjara kalisosok tak lepas dari kisah penjara bawah tanahnya.

5. Penjara Sukamiskin, Bandung

Merupakan salah satu penjara yang pernah mengurung Bung Karno. Penjara Sukamiskin, merupakan peninggalan pemerintah Belanda. Penjara tersebut dibangun pada 1918 dan baru berfungsi pada 1924. Dalam penjara terdapat 552 sel. Saat ini, penjara dihuni sekitar 480 narapidana. Bangunan asli khas Belanda, kental terlihat di Penjara Sukamiskin. Bahkan, ruang bawah tanah yang dipakai untuk penjahat berbahaya masih tetap dipelihara oleh petugas. Sayangnya, penjara bawah tanah tersebut tertutup untuk umum. Penjara bawah tanah tidak dipergunakan lagi. Sejak 1945, penjara bawah tanah sudah ditutup. Ruangan tersebut kini dipakai sebagai gudang penyimpanan.

4. Gedung Polwiltabes Surabaya

Gedung ini telah direstorasi pada saat Irjen Pol Anang Iskandar menjadi Kapolwitabes Surabaya 2007 lalu. Gedung utama menjadi utuh lagi. Bunker untuk penjara bawah tanah dibuka lagi meskipun tidak lagi dihuni.

Gedung utama ini memiliki empat ruangan utama. Semua ruangan itu termasuk kusen pintunya tidak ada yang berubah. Sekarang Kapolwil, Wakapolwil dan sejumlah kabag menempati gedung ini. termasuk ada ruang rapat dan lobi yang langit langitnya tinggi. Di bawahnya ada penjara bawah tanah yang tingginya satu meter. Pintu masuknya ada dua, namun sekarang yang terlihat hanya satu di sisi utara.

3. Gedung Merdeka, Bandung

Gedung Merdeka di jalan Asia-Afrika, Bandung, Indonesia, adalah gedung yang pernah digunakan sebagai tempat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 1955. Pada saat ini digunakan sebagai museum.

Pada usianya yang lebih dari satu abad, gedung ini masih menyimpan banyak cerita. Selain ruangan bawah tanahnya yang penuh tanda tanya, termasuk penjara bawah tanahnya. Satu terowongan bawah tanah di sekitar ruangan bawah tanah itu juga disinyalir menghubungkan Gedung Merdeka dengan gedung tua lainnya.

Jalan masuk ke ruang bawah tanah di Gedung Merdeka dapat diakses dari pinggir gedung itu, tepatnya dari Jl. Cikapundung Timur. Pintu masuk ruangan bawah tanah berada di depan gedung yang dulunya berfungsi sebagai Perpustakaan Daerah Jawa Barat. Jika tidak saksama, pintu masuk ke ruang bawah tanah tidak akan terlihat. Namun, jika diperhatikan, lorong menurun selebar satu meter dan tinggi sekitar dua meter.

2. Museum Fatahillah, Jakarta

Museum Fatahillah yang juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.

Gedung ini dulu adalah Stadhuis atau Balai Kota, yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Johan Van Hoorn. Bangunan balaikota itu serupa dengan Istana Dam di Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara. Pada tanggal 30 Maret 1974, gedung ini kemudian diresmikan sebagai Museum Fatahillah.

1. Gedung Lawang Sewu, Semarang

Gedung yang sudah sangat terkenal dengan wisata angkernya ini berada di Semarang. Merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelmina Plein.

Pada masa penjajahan Jepang, Ruangan bawah tanah gedung ini dirubah menjadi Penjara bawah tanah atau dikenal sebagai Penjara Jongkok, hal ini karena penjara ini memiliki luas ruangan yang sempit dengan atap yang rendah.

Penjara bawah tanah Lawang Sewu ini sering dijadikan sebagai tempat eksekusi para pemuda Indonesia yang melakukan perlawanan terhadap Jepang dan jasad-jasad mereka dibuang ke kali yang terletak di sebelah gedung ini. Saksi bisu perlawanan bangsa Indonesia ketika penjajahan Jepang.
Sumber : apasih.com

Rabu, 22 Juni 2011

khasiat cabe

Buah dan tumbuhan anggota genus
capsicum ini seperti pisau bermata dua.
Bisa dicintai karena bisa menambah gairah
makan dan melezatkan makanan, bisa juga
karena pedas, panas, dan memerihkan
makanan. Anda boleh benci buah yang satu
ini. Tapi Anda tak bisa menolak bahwa
buah yang satu ini bisa mengatasi sejumlah
penyakit,antara lain stroke, serangan
jantung koroner, dan impotensi.
Supaya pedas dan tambah lezat, orang
sering mencampurkan cabai ke dalam
masakan. Ada yang menggunakan cabai
merah yang besar dan panjang, ada yang
menggunakan cabai hijau dan ada yang
menggunakan cabai keriting. Tapi
kebanyakan orang memilih cabai keriting
untuk membuat masakan atau makanan
menjadi lebih pedas. Itu karena ukurannya
lebih kecil dan kadar airnya lebih sedikit,
sehingga zat pedasnya per 100 gr lebih
banyak.
Kandungan dan manfaat
Ternyata, menurut dr Prapti Utami,
seorang konsultan herbal, di tanaman obat
keluarga EVERGREEN, Bintaro Jaya,
Tangerang, banyak orang belum tahu
manfaat cabai. Cabai sebetulnya
merupakan makanan kaya gizi. Cabai rawit
banyak mengandung vitamin C dan
betakaroten (provitamin A), lebih daripada
buah-buahan seperti mangga, nanas,
pepaya, dan semangka. Bahkan kadar
mineralnya, terutama kalsium dan fosfor,
mengungguli ikan segar. Tapi kandungan
vitamin C cabai hijau lebih tinggi daripada
cabai rawit. Demikian pun paprika. Paprika
merah punya kandungan vitamin C lebih
tinggi dua kali lipat daripada paprika
berwarna lain. Kadar betakarotennya pun
lebih unggul sembilan kali daripada paprika
hijau. Sebagian besar kandungan
betakaroten paprika terletak pada bagian
dekat kulit.
Zat yang membuat cabai terasa pedas
adalah kapsaisin yang tersimpan dalam
“urat” putih cabai, tempat melekatnya
biji. Karena itu, untuk mengurangi rasa
pedasnya, biasanya cabai merah dibuang
bijinya berikut uratnya. Kapsaisin cabai
bersifat stomakik, yakni dapat
meningkatkan nafsu makan. Belum lagi
kemampuannya merangsang produksi
hormon endorphin yang mampu
membangkitkan sensasi kenikmatan. Itulah
sebabnya orang makan cabai ketika kepala
pusing. Rasa pedas yang ditimbulkan
kapsaisin menghalangi aktivitas otak untuk
menerima sinyal rasa sakit yang kita
derita,” tandas dr Prapti.
Senyawa kapsaisin ternyata tak hanya
merangsang nafsu makan, tetapi juga
menjadi obat. Kapsaisin mengencerkan
lendir sehingga melonggarkan
penyumbatan pada tenggorokan dan
hidung, termasuk sinusitis. Kapsaisin juga
bersifat antikoagulan dengan cara menjaga
darah supaya tetap encer dan mencegah
terbentuknya kerak lemak pada pembuluh
darah. Tak heran, orang yang sering makan
cabai kemungkinan kecil menderita
penyumbatan pembuluh darah
(aterosklerosis). Itu berarti juga kecil
kemungkinan menderita serangan stroke,
jantung koroner, dan impotensi.
Manfaat lain
1. Cabe dapat meredakan pilek dan hidung
tersumbat karena capsaicin dapat
mengencerkan lendir. Sehingga, lendir
yang tersumbat dalam rongga hidung akan
menjadi encer dan keluar. Akibatnya,
hidung menjadi tidak tersumbat lagi. Ini
berlaku pada sinusitis dan juga batuk
berdahak.
2. Cabe dapat memperkecil risiko terserang
stroke, penyumbatan pembuluh darah,
impotensi, dan jantung koroner. Karena,
dengan mengkonsumsi capsaicin secara
rutin darah akan tetap encer dan kerak
lemak pada pembuluh darah tidak akan
terbentuk. Sehingga, darah akan mengalir
dengan lancar. Jadi, cabe juga berkhasiat
mengurangi terjadinya penggumpalan
darah (trombosis).
3. Sebagai antibiotik alami.
4. Cabe dapat meringankan keluhan sakit
kepala dan nyeri sendi. Karena, rasa pedas
dan panas yang ditimbulkan capsaicin akan
menghadang pengiriman sinyal rasa sakit
dari pusat sistem saraf ke otak. Sehingga,
rasa sakit tersebut akan berkurang, bahkan
hilang.
5. Cabe dapat meningkatkan nafsu makan
pengkonsumsinya. Karena, capsaicin dapat
merangsang produksi hormon endorphin,
hormon yang mampu membangkitkan rasa
nikmat dan kebahagiaan. Sehingga, nafsu
makan menjadi bertambah.
6. Menurunkan kadar kolesterol
7. Kandungan antioksidannya dapat
digunakan untuk mengatasi
ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak,
dan memperlambat proses penuaan
8. Ekstrak buah cabai rawit mempunyai
daya hambat terhadap pertumbuhan jamur
Candida Albicans, yaitu jamur pada
permukaan kulit
9. Menormalkan kembali kaki dan tangan
yang lemas
10. Meredakan migraine
11. Untuk gangguan rematik dan frostbite
(jari nyeri karena kedinginan)
12. Daunnya bisa digiling untuk dibalurkan
di daerah yang sakit guna mengatasi sakit
perut dan bisul.
13. Mengobati perut kembung
14. Membantu pembakaran kalori hingga
25%.
15. Memberikan kalsium dan fosfor bagi
tubuh
16. Cabe menghasilkan vitamin C (lebih
banyak daripada jeruk) dan provitamin A
(lebih banyak daripada wortel) yang sangat
diperlukan bagi tubuh.
17. Kaya akan kalsium dan fosfor yang
mengungguli ikan segar.
18. Cabe dapat menghilangkan rasa dingin
pada tubuh dengan cara mengoleskannya
pada bagian yang terasa dingin.
Walau banyak manfaat yang bisa diambil
dari mengkonsumsi cabe, namun
dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi
cabe secara berlebihan. Jadi tidak salah bila
mulai menyisipkan makanan pedas dalam
menu harian Anda secara berkala.

Sabtu, 14 Mei 2011

simbiosis ilmu dan amal

Oleh: Ahmad Muhammad
Dalam sebuah ayat al-Qur’an dikatakan,
“Dan janganlah engkau turut apa-apa
yang engkau tidak ada ilmu padanya,
sesungguhnya pendengaran, penglihatan
dan hati, semuanya akan ditanya,” (Al-
Isra: 36). Ayat al-Quran tersebut
menjelaskan bahawa ilmu merupakan
dasar dari segala tindakan manusia.
Kerana, tanpa ilmu segala tindakan
manusia menjadi tidak terarah, tidak benar
dan tidak bertujuan.
Kata ilmu berasal dari kata kerja ‘alima,
yang bererti memperoleh hakikat ilmu,
mengetahui, dan yakin. Ilmu, yang dalam
bentuk jamaknya adalah‘ulum, ertinya
ialah memahami sesuatu dengan
hakikatnya, dan itu bererti keyakinan dan
pengetahuan. Jadi ilmu merupakan aspek
teoritis dari pengetahuan. Dengan
pengetahuan inilah manusia melakukan
perbuatan amalnya. Jika manusia
mempunyai ilmu tapi miskin amalnya,
maka ilmu tersebut menjadi sia-sia.
Dalam beberapa riwayat di jelaskan
tentang hubungan ilmu dan amal itu.
Imam Ali Abi Thalib berkata,“Ilmu adalah
pemimpin amal, dan amal adalah
pengikutnya.” Demikian juga dengan
perkataan Rasulullah saw , “Barangsiapa
beramal tanpa ilmu maka apa yang
dirusaknya jauh lebih banyak dibandingkan
yang diperbaikinya.”
Pada riwayat lain dijelakan Imam Ali Abi
Thalib berkata,“Ilmu diiringi dengan
perbuatan. Barangsiapa berilmu maka dia
harus berbuat. Ilmu memanggil perbuatan.
Jika dia menjawabnya maka ilmu tetap
bersamanya, namun jika tidak maka ilmu
pergi darinya.”
Dari riwayat di atas maka jika orang itu
berilmu maka ia harus diiringi dengan
amal. Amal ini akan mempunyai nilai jika
dilandasi dengan ilmu, begitu juga dengan
ilmu akan mempunyai nilai atau makna jika
diiringi dengan amal. Keduanya tidak dapat
dipisahkan dalam perilaku manusia. Sebuah
perpaduan yang saling melengkapi dalam
kehidupan manusia, yaitu setelah berilmu
lalu beramal.
Pengertian amal dalam pandangan Islam
adalah setiap amal saleh, atau setiap
perbuatan kebajikan yang diredhai oleh
Allah SWT. Dengan demikian, amal dalam
Islam tidak hanya terbatas pada ibadah,
sebagaimana ilmu dalam Islam tidak hanya
terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum
agama.
Ilmu ini mencakup semua yang bermanfaat
bagi manusia seperti meliputi ilmu agama,
ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-
ilmu ini jika dikembangkan dengan benar
dan baik maka memberikan dampak yang
positif bagi peradaban manusia. Misalnya,
perkembangan sains akan memberikan
kemudahan dalam lapangan praktikal
manusia.
Demikian juga perkembangan ilmu-ilmu
sosial akan memberikan penyelesaian
untuk pemecahan masalah-masalah di
dalam masyarakat. Jadi, mengiringi ilmu
dengan amal merupakan keharusan. Dalam
pandangan Khalil al-Musawi dalam buku
Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana,
hubungan ilmu dengan amal dapat
difokuskan pada dua hal.
Pertama, ilmu adalah pemimpin dan
pembimbing amal perbuatan. Amal boleh
lurus dan berkembang bila didasari ilmu.
Berbuat tanpa didasari pengetahuan tidak
ubahnya dengan berjalan bukan di jalan
yang benar, tidak mendekatkan kepada
tujuan melainkan menjauhkan. Dalam
semua aspek kegiatan manusia harus
disertai dengan ilmu, baik itu yang berupa
amal ibadah mahu pun amal perbuatan
lainnya.
Dalam ibadah harus disertai dengan ilmu.
Jika ada orang yang melakukan ibadah
tanpa didasari ilmu tidak ubahnya dengan
orang yang mendirikan bangunan di
tengah malam dan kemudian
menghancurkannya di siang hari. Begitu
juga, hal ini pun berlaku pada amal
perbuatan yang lain, dalam berbagai
bidang. Memimpin sebuah negara,
misalnya, harus dengan ilmu. Negara yang
dipimpin oleh orang bodoh akan dilanda
kekacauan dan kehancuran.
Sedangkan kedua, sesungguhnya ilmu dan
amal saling beriringan. Barangsiapa
berilmu maka dia harus berbuat, baik itu
ilmu yang berhubungan dengan masalah
ibadah maupun ilmu-ilmu yang lain. Tidak
ada faedahnya ilmu yang tidak diamalkan.
Amal merupakan buah dari ilmu, jika ada
orang yang mempunyai ilmu tapi tidak
beramal maka seperti pohon yang tidak
menghasilkan manfaat bagi penanamnya.
Begitu pula, tidak ada manfaatnya ilmu
fikih yang dimiliki seorang fakih jika dia
tidak mengubahnya menjadi perbuatan.
Begitu juga, tidak ada faedahnya teori-teori
atau penemuan-penemuan yang
ditemukan seorang ilmuwan jika tidak
diubah menjadi perbuatan nyata. Kerana
wujud dari pengetahuan itu adalah amal
dan karya nyatanya.
Ilmu tanpa diiringi dengan amal maka
hanya berupa konsep-konsep saja. Ilmu
yang tidak dilanjutkan dengan perbuatan,
mungkin kita dapat menyebutnya sebagai
pengetahuan teoritis. Namun, apa
faedahnya ilmu teoritis jika kita tidak
menerjemahkannya ke dalam ilmu praktik,
dan kemudian meneruskannya menjadi
perbuatan yang mendatangkan hasil?
Jika ilmu tidak dipraktikkan, maka akan
memberikan dampak yang negatif. Salah-
satu penyakit sosial yang paling berbahaya
yang melanda berbagai umat– termasuk
umat Islam – adalah penyakit pemutusan
ilmu-khususnya ilmu-ilmu agama – dari
amal perbuatan, dan berubahnya ilmu
menjadi sekumpulan teori belaka yang jauh
dari kenyataan dan penerapan.
Padahal, kaedah Islam menekankan
bahawa ilmu senantiasa menyeru kepada
amal perbuatan. Keduanya tidak ubahnya
sebagai dua benda yang senantiasa
bersama dan tidak terpisah satu sama lain.
Jika amal memenuhi seruan ilmu maka
umat menjadi baik dan berkembang.
Namun jika tidak, maka ilmu akan
meninggalkan amal perbuatan, dan dia
akan tetap tinggal tanpa memberikan
faedah apa pun. Jika demikian nilai apa
yang dimiliki seorang manusia yang
mempunyai segudang teori dan
pengetahuan namun tidak
mempraktikkannya dalam dunia nyata.
Pertalian ilmu dengan amal tidak hanya
dituntut dari para pelajar agama dan para
ahli yang mendalami suatu ilmu, melainkan
juga dituntut dari setiap orang, baik yang
memiliki ilmu sedikit ataupun banyak.
Namun, tentunya orang-orang yang
berilmu memiliki tanggung jawab yang
lebih besar dalam hal ini, kerana mereka
memiliki kemampuan yang lebih.
Allah SWT berfirman di dalam surat Ash-
Shaff, ayat (2-3),“Wahai orang-orang
yang beriman, mengapa kamu mengatakan
apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
Sungguh besar murka Allah kamu
mengatakan apa-apa yang tidak kamu
kerjakan.”
Jika kita memperhatikan ayat-ayat al-
Qur’an, nescaya kita akan menemukan
bahawa al-Qur’an senantiasa
menggandengkan ilmu dengan amal.
Makna ilmu diungkapkan dalam bentuk
kata iman pada banyak tempat, dengan
pengertian bahawa iman adalah ilmu atau
keyakinan.
Di antaranya ialah: “Demi waktu Asar,
sesungguhnya manusia berada dalam
kerugian. Kecuali orang-orang yang
beriman dan beramal saleh, dan saling
menasihati dalam kebenaran dan
kebajikan.” (Al-‘Ashr:1-3). Dalam ayat
lain dikatakan, “Sesungguhnya orang-
orang yang beriman dan beramal saleh,
bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi
tempat tinggal.” (Al-Kahfi: 107).
Demikian juga dengan ayat, “Orang-orang
yang beriman dan beramal saleh, bagi
mereka kebahagian dan tempat kembali
yang baik.” (Ar-Ra’d: 29)
Ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang
betapa ilmu dan amal shaleh memiliki
kaitan yang erat yang tidak dapat
dilepaskan satu sama lain. Kerana
keduanya bagai dua keping mata wang,
yang saling memberi erti. Inilah yang
sejalan dengan ucapan Imam Ali Abi Thalib,
“Iman dan amal adalah dua saudara yang
senantiasa beriringan dan dua sahabat
yang tidak berpisah. Allah tidak akan
menerima salah satu dari keduanya kecuali
disertai sahabatnya.”
Dengan perspektif kesepaduan ilmu dan
amal, maka akan memberikan
perkembangan ke arah perbaikan dalam
kehidupan masyarakat. Masyarakat akan
berlumba-lumba dalam memberikan amal
shaleh satu sama lain. Imam Ali Abi Thalib
berkata, “Jangan sampai ilmumu menjadi
kebodohan dan keyakinanmu menjadi
keraguan. Jika engkau berilmu, maka
beramallah, dan jika engkau yakin maka
majulah.”
Dengan ilmu yang benar, serta amal shaleh
maka masyarakat bergerak dari kebodohan
menuju kepintaran, dari ketertinggalan
menuju kemajuan dan dari kehancuran
menuju kebangkitan.

Rabu, 11 Mei 2011

tidur 7 jam jaga otak tetap tajam

Jangan remehkan waktu tidur di
malam hari. Berdasarkan studi dari
ilmuwan di University College London,
kebiasaan tidur selama 7 jam bisa
membantu mempertahankan ketajaman
otak di masa tua.
Meski begitu, bukan berarti anda bisa tidur
sepuas hati. Pasalnya, waktu tidur yang
terlalu lama bisa menambah usia otak
hingga tujuh tahun. Akibat yang sama juga
dirasakan jika anda memiliki waktu tidur
terlalu pendek.
Ketua tim peneliti Dr Jane Ferrie
menjelaskan penurunan fungsi otak ini
sama seperti halnya seperti bertambah tua
empat hingga empat tahun.
"Lamanya waktu tidur biasanya berkurang
seiring pertambahan usia, demikian juga
fungsi kognitif otak. Jadi kami ingin
melihat apakah terdapat hubungan antara
perubahan pola tidur ini," jelas Ferrie
kepada Telegraph, Senin (9/5/2011).
Pada uji coba yang dilakukan Ferrie dan
timnya, ditemukan bahwa orang dewasa
dengan waktu tidur kurang dari enam jam
dalam kurun lima tahun mengalami
penurunan skor dalam tes logika dan
kosakata. Mereka juga menemukan
individu yang tidur lebih dari 8 jam sehari
menunjukkan sinyal penurunan fungsi
kognitif.
Ferrie dan timnya menemukan bahwa
wanita yang tidur tujuh jam sehari
memiliki skor tertinggi pada tes kognitif,
sebagaimana pria dengan waktu tidur 6
hingga 8 jam.
"Kami terkejut ketika menemukan orang-
orang dengan durasi tidur lebih lama
ternyata memiliki skor yang lebih rendah
untuk fungsi kognitif, kecuali dalam hal
ingatan," lanjutnya.
"Menurut kami, hal ini ada hubungannya
dengan fragmentasi tidur. Artinya,
meskipun seseorang tidur cukup lama,
belum tentu tidur mereka 'berkualitas'.
Kami menghitung perubahan tidur ini
membuat fungsi kognitif otak berkurang,
sama seperti seseorang yang bertambah
tua empat hingga tujuh tahun," papar
Ferrie lagi.
Peneliti menggunakan data dari survei
jangka panjang terkait kesehatan publik,
yang diketahui sebagai studi Whitehall II
dan diisi oleh sekira 5.431 partisipan
berusia 35 hingga 55 tahun. Mereka
diminta untuk menyelesaikan enam tes
kognitif yang mencakup uji logika,
kosakata, kefasihan berbicara serta
ingatan. (okezone)

Senin, 09 Mei 2011

Rahasia di Balik Kewajiban Khitan (Sunat) Bagi manusia



Temuan terkini tentang keampuhan khitan mengurangi penularan
penyakit bukanlah hal pertama kali dan satu-satunya. Para ilmuwan mancanegara telah banyak melakukan penelitian ilmiah seputar KHITAN.

Karya-karya ilmiah mereka yang diterbitkan jurnal-jurnal ilmiah terkemuka dunia semakin menguatkan kehebatan khitan dalam menanggulangi aneka penyakit berbahaya yang ditularkan melalui hubungan kelamin, termasuk di antaranya AIDS dan kanker.

Hasil penelitian terbaru seputar khitan atau sunat belum lama ini diumumkan di pertemuan ilmiah tahunan ke-104 Ikatan Urologi Amerika (American Urological Association, AUA). Dua temuan penting menjadi bahan sorotan dalam acara itu. Selain terbukti mengurangi terjangkitnya virus penyebab AIDS (HIV), khitan juga mengurangi bahaya cedera saat persenggamaan.

Para ilmuwan Australia menemukan bahwa sel-sel Langerhans ditemukan dalam jumlah paling besar pada kulit khitan bagian dalam dari kemaluan pria. Sel-sel Langerhans inilah sasaran pertama dari virus HIV yang ditularkan melalui hubungan kelamin.

Peneliti di benua kanguru itu meneliti 10 pria yang sudah berkhitan dan 10 pria yang belum berkhitan. Kulit khitan bagian dalam memiliki kepadatan sel-sel Langerhans lebih tinggi dibandingkan pada bagian-bagian lainnya dari kulit penutup kemaluan pria. Kulit khitan bagian dalam ini dibuang ketika orang dikhitan, hal ini menghilangkan permukaan kulit yang paling rentan terhadap penularan virus AIDS. Namun patut dicatat bahwa khitan hanyalah mengurangi resiko dan bukan mencegah sama sekali akan bahaya terjangkiti penyakit AIDS.

Pada penelitian berikutnya, para peneliti gabungan asal AS, Kanada dan Kenya menunjukkan bahwa tidak ditemukan perbedaan fungsi seksual antara mereka yang dikhitan dan yang tidak dikhitan. Namun pria yang dikhitan mendapatkan keuntungan lebih. Mereka yang bagian ujung kulit kemaluannya dibuang menghadapi bahaya lebih rendah terkena cedera saat berhubungan badan dibandingkan rekan mereka yang tidak dikhitan. Cedera ini meliputi pendarahan, tergores, teriris, lecet atau rasa pedih.

Menurut Morris, khitan atau sunat merupakan vaksin, yakni pemberian kekebalan tubuh melalui operasi kecil dalam rangka menangkal penularan beragam kuman penyakit, mencegah kondisi kesehatan yang buruk dan penyakit-penyakit berbahaya sepanjang hidup, serta melindungi pasangan mereka. Di tangan ahli berpengalaman, operasi khitan ini sangatlah aman, bisa tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat dilakukan pada usia berapa pun.

Sebuah majalah medis terkenal di Inggris, BMG, pernah menurunkan makalah tentang kanker kelamin dan penyebab-penyebabnya pada tahun 1986. Diantara keterangannya adalah,

"Sesungguhnya kanker kelamin sangat kecil sekali terjadi di kalangan yahudi dan negeri-negeri muslim, sebab mereka ini melakukan khitan semenjak usia anak-anak. Dan data statistik medis menunjukkan bahwa kanker kemaluan yang terjadi pada kalangan yahudi tidak terjadi kecuali hanya terhadap 9 penderita saja dalam setahun."

Proses terjadinya kanker kelamin adalah ketika kemaluan tidak dikhitan, maka kulub yang ada di bagian depan kemaluan tersebut selalu menyisakan air kencing yang keluar. Air kencing tersebut membawa endapan-endapan yang dalam waktu yang lama akan menutupi bagian saluran air kencing sehingga menyebabkan dis-fungsi.

Maka dengan dikhitannya kulub ini, kemungkinan mengendapnya sisa-sisa air kencing tidak ada lagi karena selalu dibersihkan setiap kali kencing. Sisa-sisa endapan air kencing inilah yang berdasarkan penelitian merupakan sebab utama terjadinya kanker kelamin.

Majalah "Al-Ma'had Al-Wathaniy lii Al-Sarthan" menurunkan berita tentang hasil penelitian yang menegaskan bahwa kanker kelamin bisa berpindah ketika berhubungan seks. Dan hubungan seks dengan banyak pasangan bebas akan semakin banyak menyebabkan terjadinya kanker jenis ini.

Dalam dalam laporan buletin sebuah akademi untuk penyakit-penyakit anak-anak disebutkan bahwa sesungguhnya khitan adalah cara yang efektif untuk mencegah terjadinya kanker kelamin.

Sebuah majalah Amerika untuk penyakit anak-anak juga menegaskan bahwa aktivitas-aktivitas agama yang dianut kalangan muslimin (Islam) dan yahudi yang menegaskan mensyari'atkan khitan memiliki dampak yang sangat mendasar dalam memotivasi mereka untuk melaksanakan fithrah ini (khitan)". Dan dalam shahihain (Bukhari dan Muslim) diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu' bahwa Nabi Ibrahim --Alaihis Salam-- melakukan khitan ketika ia memasuki usia 80 tahun.

Sumber: Al-Arbaun Al-Ilmiyah" Abdul hamid Mahmud Thahmaz, Daar Al-Qalam
Penerjemah: Abu Muhammad ibn Shadiq, situs lakalaka.

Mukjizat Dan Keajaiban Al-QUR’AN

Mukjizat Dan Keajaiban Al-QUR’AN




di antaranya:

1. Kata bismillahirrahmanirrahim, yang merupakan kata pembuka dari surah Al Qur’an terdiri dari 19 huruf.
2. Paket wahyu pertama (QS. Al Alaq (96) ayat 1—5), diturunkan sebanyak 76 huruf atau 19 x 4.
3. Ayat pertama kali turun, (QS. Al Alaq ayat 1), terdiri dari 19 huruf.
4. Jumlah surah Al Qur’an ada 114 atau 19 x 6.

Angka 19 inilah yang menjadi alat kontrol huruf di dalam Al Qur’an, sehingga Al Qur’an terpelihara dari perubahan yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab. Tidak akan pernah sedikitpun meleset dari hitung-hitungan, anda bisa bandingkan dengan kitab suci lain. perhatikan bagaimana Angka 19 dalam mengontrol Al Qur’an:
1. Surah ke-68, yang diawali huruf nun. Jumlah nun dalam surah tersebut 133 atau 19 x 7.
2. Surah ke-36, yang diawali huruf ya sin, memiliki huruf ya sebanyak 237 dan huruf sin 48. Bila dijumlahkan mejadi 285 atau 19 x 15.
3. Surat ke-13, yang diawali huruf alif lam mim ra’, di mana jumlah alif = 605, lam = 480, mim = 260 dan ra’ = 137, total keempat huruf tersebut 1482 atau 19 x 78.

Sebagian besar ahli tafsir menafsirkan 19 sebagai jumlah malaikat. Menurut Dr. Rashad Khalifa, menafsirkan bilangan 19 sebagai jumlah malaikat adalah tidak tepat. Bagaimana mungkin jumlah malaikat dapat dijadikan untuk cobaan bagi orang-orang kafir (QS. Al Muddassir ayat 30—31).
“Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). Dan Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat, dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), ‘Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?’ Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan kepada manusia.”

Selain penjelasan di atas, dalam beberapa kejadian di alam ini dan juga dalam kehidupan kita sehari-hari, ada yang mengacu kepada bilangan 19, di antaranya sebagai berikut:
1. Bumi, matahari dan bulan berada pada posisi yang relatif sama setiap 19 tahun.
2. Komet Halley mengunjungi sistem tata surya kita pada setiap 76 tahun (19 x 4).
3. Tubuh manusia memiliki 209 tulang atau 19 x 11.

Selain berhubungan dengan kejadian di alam, bilangan 19 juga berkaitan dengan ibadah umat Islam, seperti:

Sumber : centerpoint.co.id

Agama, Agama Islam, Al-Qur'an, Keistimewaan Al-Qur'an, Mukjizat Al-Qur'an, 19, Ibadah, Wahyu, Kalam Illahi.

Senin, 02 Mei 2011

puisi cinta akuntan

Puisi Cinta AKUNTAN:
Wahai Kekasihku,
debetlah cintaku di neraca hatimu,
kan ku jurnal setiap transaksi rindumu,
hingga setebal Laporan Keuanganku.
Rekonsiliasikanlah hatiku & hatimu,
bila masa jatuh tempo tlah tiba,
jgn kau retur kenangan indah kita biarlah ia bersemayam di Reksadana asmara.
Jk di hari closing nanti tdk ada kecocokkan saldo, mgkn cinta kita hrs dijurnal balik.
(anne ahira)