Senin, 28 Mei 2012

Menebak Seseorang Berbohong Dengan Melihat Matanya

Beberapa orang memiliki kemampuan untuk menipu orang lain dengan mudah. Namun, saat seseorang berbohong, biasanya bisa dilihat dari fisiknya. Salah satunya adalah dengan mengamati mata lawan bicara Anda. Mengapa demikian?

Ketika menjawab pertanyaan dan bola mata orang tersebut bergerak ke arah kiri kemungkinan jawabannya jujur. Sedangkan bila bergerak ke arah kanan kemungkinan orang itu sedang mengatakan sesuatu yang bohong atau berbohong. Hal ini karena bagian otak kiri berfungsi sebagai Auditory Memory, sedangkan otak kanan untuk kreatifitas. Maka bila bola mata ke kiri, berarti dia berusaha mengingat sedangkan sebaliknya jika bola mata ke arah kanan berarti dia sedang menyusun atau menggambarkan sesuatu sebagai jawaban yang lain. Hal ini karena bagian kreatifitasnya sedang bekerja untuk mengarang suatu cerita bohong.

Ciri fisik lainnya ketika seseorang sedang berbohong antara lain:
  • Badan berkeringat.
  • Napas mulai berat.
  • Nada suara berbeda seperti meninggi atau monoton.
  • Badan dan wajah terlihat kaku khususnya bagian dahi dan bibir.
  • Tangan banyak bergerak misalnya memegang sesuatu, saling menggosok-gosokkan tangan, menggosok hidung, atau menutup mulut.
  • Si pembohong tanpa disadari akan meletakkan benda-benda seperti cangkir, kertas, bolpen, atau benda lain sebagai pembatas.
  • Coba ubah topik pembicaraan, jika ekspresinya terlihat lega, berarti ia sedang berbohong. Namun jika ia mengembalikan ke topik semula, berarti ia sedang berkata jujur.

Keajaiban Sayap Lalat

Rasulullah saw, bersabda yang artinya, "Apabila seekor lalat masuk ke dalam minuman salah seorang kalian, maka celupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah lalatnya sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya ada obatnya" (H.R Al-Bukhari, Ibnu Majah, dan Ahmad)


Jangan buru –buru merasa jijik! Bagi sebagian orang, hadist di atas memang kontroversial. Masak lalat yang kesehariannya bergelimang dalam dunia penuh kotoran ternyata membawa obat. Patut diragukan jika yang mengemukakan perkataan di atas hanyalah orang biasa, namun, yang mengatakan hal ini adalah Rasulullah saw, utusan Allah Sang Pengatur segala hal di jagat raya ini. Yang mengatakan hal ini adalah Rasulullah saw, yang tidak mengatakan sesuatu kecuali apa yang diwahyukan Allah swt kepadanya.(Tul gak...?)

Sebagian muslim masih ada yang meragukan hadist ini dengan berbagai alasan. Biasanya, mereka menolak atau meragukan hadist ini karena mendahulukan akal daripada syariat. Namun, ingatlah bahwa Allah berfirman, “Untuk setiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) dan (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui.” (Q.S Al-An’am :67)


Dan adalah Allah swt memenuhi janjinnya, hari ini, ilmu kedokteran telah membuktikan kebenaran sabda Rasulullah saw empat belas abad silam.

Namun, pasti kita bertanya mengapa lalat sehat-sehat saja jika kegiatan sehari-harinya dilakukan di tempat-tempat kotor?

Selanjutnya, timbul dugaan : seharusnya lalat mempunyai penawar bagi bakteri-bakteri yang menempel pada tubuhnya sehingga lalat tidak kena dampak negatif bakteri – bakteri tersebut. Ini hanya salah satu praduga yang mendorong beberapa beberapa ahli memeriksa tentang lalat ini.

Sebagai Obat Alami dan Penyembuh

Berbagai institut yang mengkaji hadist di atas dalam rangkaian ‘Kajian Mukjizat Al-Qur’an dan As-Sunnah’ yang diketuai oleh Prof. Dr. Abdul Majid Az-Zindani meneliti secara emperis bahwa memang pada sayap kiri lalat terdapat berbagai macam virus yang mematikan. Mereka berusaha mematikan viris-virus tersebut dengan cara-cara konvensional dan menemukan kegagalan. Namun ketika mereka memasukkan sayap kanan lalat secara otomatis mereka melihat perubahan signifikan. Seluruh virus apapun yang dibawa oleh sayap kiri lalat ternyata musnah dan mati akibat obat yang terdapat pada sayat kanan.

Dr. Amin Ridha, Dosen Penyakit Tulang di Jurusan Kedokteran Universitas Iskandariyah, Mesir, telah melakukan penelitian tentang hadist lalat ini dan menegaskan bahwa di dalam rujukan-rujukan kedokteran masa silam ada penjelasan tentang berbagai penyakit yang di sebabkan oleh lalat. Di zaman sekarang, para pakar penyakit baru bisa mengungkap rahasia ini beserta penyembuhannya, padahal sudah dibongkar informasinya sejak dahulu. Kurang lebih 30-an tahun yang lalu, para ahli medis ini menyaksikan salah satu obat berbagai penyakit yang sudah kronis dan pembusukkan yang sudah menahun dapat disembuhkan dengan lalat. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari kebenaran sabda Nabi Muhammad saw.

Beberapa profesor telah menenmukan adanya jasad renik istimewa pada tubuh lalat. Mikroorganisme tersebut hidup dibawah lapisan zat minyak dalam perut lalat. jasad- jasad renik tersebut berkumpul dalam sel sel sampai pecah karena adanya tekanan. tekanan ini erjadi bila lalat dibenamkan kedalam air dan bibit- bibit tersebut mengeluarkan enzyme yang kuat sekali hingga menghancurkan bakteri- virus yang berbahaya.

Sementara peneliti dari Australia menemukan bukti adanya gen refilin pada sayap lalat yaitu gen yang bisa mengobati penyakit penyakit yang ada pada syaraf arteri dan syraf mellina. gen itu bisa mengobati penyumbatan yang terjadi pada syaraf tersebut. dengan memasukkan lalat kedalam air hingga menyebabkan gen gen refilin itu bertebaran di air yang menyebabkan tersucikany air tersebut dari bakteri dan virus tersebut.

“Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa.” (QS. Al Hajj, 22: 73-74) !

Maha benar ALLAH dengan segala firman-Nya

Sumber : elFata dan berbagai Referensi

Kisah Sang Tikus

Kisah Sang Tikus

Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan istrinya, saat membuka sebuah bungkusan. Ada mainan pikirnya. Tapi dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan, “Awas ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati ada perangkap tikus di dalam rumah!”

Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah, mengangkat kepalanya dan berkata. ‘Ya, maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu memang ini masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tidak ada masalah. Jadi jangan buat aku sakit kepala lah.”

Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, “Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di dalam rumah!”

‘Wah aku menyesal dengan kabar ini.” Si kambing menghibur dengan penuh simpati. “Tetapi tidak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdo’a. Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam do’a-do’aku!”

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu.
‘Oh! Sebuah perangkap tikus?” jadi saya dalam bahaya besar ya?” kata lembu sambil ketawa, berteleran air liur.

Jadi tikus itu kembalilah ke rumah dengan kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.

Malam tiba, dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menagkap mangsa. Istri petani berlari melihat apa saja yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematok tangan istri petani itu. Petani iktu bergegas membawanya ke rumah sakit.

Si istri kembali ke rumah dengan tubuh mungil, demam. Dan sudah menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat pertama adalah memberikan sup ayam segar yang hangat. Petani itupun mengasah pisaunya, dan pergi ke kandang, ,mencari ayam untuk bahan supnya.

Tapi, bisa itu sungguh jahat, si istri tak kunjung sembuh. Banyak tetangg yang datang membesuk dan tamupun tumpah ruah ke rumahnya. Iapun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa kambing di kandang itu dijadikan gulai. Tapi itu tidak cukup, bisa itu tak dapat taklukan. Si istri mati, dan berpulh orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan. Tak ada cara lain, lembu di kandang itupun dijadikan panganan untuk puluhan rakyat dan peserta selamatan,

Kawan, apabila kamu dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu pikir itu masalah itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada “perangkap tikus” di dalam rumah, seluruh “ladang pertanian” ikut menanggung resikonya.

Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan daripada kebaikanya.

Peci Lebih Hebat dari Helm


Pada suatu hari yang cerah, pa haji sedang asik asiknya naik motor, tapi pa haji naik motor ga pake helm, tapi malah pake peci. Tiba tiba ada razia dan pa haji dicegat sama polisi...

P = Pak Polisi
H = Pak Haji

P: Selamat siang pak
H: Siang juga pak
P: Kenapa bapak tidak menggunakan helm, padahal jelas jelas polisi sudah mewajibkan pengguna motor untuk memakai helm pada saat berkendara
H: (dengan tenang) Oh gitu ya pak, tapi kan saya udah pake peci pak
P: Tapi aturanya pake helm pak
H: Ah, tapi kalo saya sebenarnya ga setuju pak sama aturan itu
P: Loh kenapa pak?
H: Coba deh saya tanya, helm sama peci lebih kuat mana?
P: Helm dong pak, makannya helm diwajibkan
H: Bapak salah
P: Loh kok?
H: Gini nih (dengan tenang) coba nih saya banting helm bapak ke aspal

BRAKK!!! Helm pak polisi pecah

H: Tuh kan pecah
P: (bengong)
H: Coba nih peci saya banting juga ke aspal

BLETAK!!! Pecinya baik baik saja

H: Tuh kan... Kuat mana coba?
P: Blengerannnn.... ????